KidungAgung 8 : 5 - 7. " kuat seperti maut" (ayat 6). Kerap kali cinta suami istri tampak menggebu di awal, tetapi luntur seiring berlalunya waktu. Bisa karena cinta hanya untuk memuaskan nafsu, mengangkat gengsi, mengisi hati yang sepi. Atau, cinta dianggap barang; menarik dan enak dipakai ketika baru, lalu bisa dibuang jika – Taruhlah aku seperti meterai pada hatimu, seperti meterai pada lenganmu, karena cinta kuat seperti maut, kegairahan gigih seperti dunia orang mati, nyalanya adalah nyala api, seperti nyala api TUHAN! Air yang banyak tak dapat memadamkan cinta, sungai-sungai tak dapat menghanyutkannya. Sekalipun orang memberi segala harta benda rumahnya untuk cinta, namun ia pasti akan dihina. PenerjemahLAI:TB secara tepat memisahkan ayat 5-14 dari ayat 1-4. Frasa "mengapa/jangan membangkitkan dan menggerakkan cinta sebelum diingininya" (2:7; 3:5) memang beberapa kali muncul sebagai penutup suatu bagian. Selain itu, penulis kitab ini sering memulai suatu bagian yang baru dengan sebuah pertanyaan (ayat 5; bdk. 3:6). Siapakah dia yang datang dari padang gurun, bersandar pada kekasihnya? Aku membangunkan engkau di bawah pokok epal, di tempat engkau dilahirkan. Jadikanlah aku buah hatimu; jangan peluk sesiapa pun selain aku, kerana cinta itu sekuat maut, dan nafsu berkuasa seperti kematian. Nyalanya seperti nyala api, yang berkobar dengan dahsyat. Air yang banyak tidak dapat memadamkan cinta, air bah tidak dapat menenggelamkannya. Jika seorang memberikan segala hartanya untuk membeli cinta, pasti hanya hinaan yang didapatinya. CintaKuat Seperti Maut (Kidung Agung 8:6-7) | Pdt. Yakub Tri Handoko 15, 16; 2:3, 5, 7, 14; 3:1, 5, 8, 14). Tidak sukar untuk menemukan alasan di balik nasihat yang diulang-ulang ini. Dari sisi kultural, jemaat tinggal di tengah-tengah orang Kreta yang terkenal tidak baik (1:12). Belum lagi mereka juga sedang diperhadapkan dengan orang
7 1Betapa indah langkah-langkahmu dengan sandal-sandal itu,puteri yang berwatak luhur!Lengkung pinggangmu bagaikan perhiasan,karya tangan seniman. 2Pusarmu seperti cawan yang bulat,yang tak kekurangan anggur timbunan gandum,berpagar bunga-bunga bakung. 3Seperti dua anak rusa buah dadamu,seperti anak kembar kijang. 4Lehermu bagaikan menara gading,matamu bagaikan telaga di Hesybon,dekat pintu gerbang Batrabim;hidungmu seperti menara di gunung Libanon,yang menghadap ke kota Damsyik. 5Kepalamu seperti bukit Karmel,rambut kepalamu merah lembayung;seorang raja tertawan dalam cinta76–84 6Betapa cantik, betapa jelita engkau,hai tercinta di antara segala yang disenangi. 7Sosok tubuhmu seumpama pohon kormadan buah dadamu gugusannya. 8Kataku ”Aku ingin memanjat pohon korma itudan memegang buah dadamu seperti gugusan anggurdan nafas hidungmu seperti buah apel. 9Kata-katamu manis bagaikan anggur!”Ya, anggur itu mengalir kepada kekasihku dengan tak putus-putusnya,melimpah ke bibir orang-orang yang sedang tidur! 10Kepunyaan kekasihku aku,kepadaku gairahnya tertuju. 11Mari, kekasihku, kita pergi ke padang,bermalam di antara bunga-bunga pacar! 12Mari, kita pergi pagi-pagi ke kebun anggurdan melihat apakah pohon anggur sudah berkuncup,apakah sudah mekar bunganya,apakah pohon-pohon delima sudah berbunga!Di sanalah aku akan memberikan cintaku kepadamu! 13Semerbak bau buah dudaim;dekat pintu kita ada pelbagai buah-buah yang lezat,yang telah lama dan yang baru saja telah kusimpan bagimu, kekasihku! Terjemahan Baru Bible © Indonesian Bible Society 1974, Selebihnya Tentang Alkitab Terjemahan Baru
EksegesisKidung Agung 8:6-7 dan Relevansinya 5 . rah hendaklah juga dilihat secara umum. Hal itu . berarti gairah seksual merupakan bagian yang tidak . terpisahkan dari gairah cinta. Menurut Renungan Harian Remaja Kidung Agung 8 5-7 Mal Praktik Cinta Renungan Harian Remaja Kidung Agung 85-7. Apa ada yang salah dengan cinta? Jelas nggak ada yang salah dengan cinta karena cinta adalah ciptaan Allah. Ciptaan Allah yang baik dan inilah adanya. Cuman seringkali sikap kita dalam memperlakukan’ rasa cinta itu yang kerap salah. Waktu kita dilanda cinta atau cinta sama orang lain, kita malah melakukan cara-cara yang justru bertentangan dengan fir Tu. Terjadilah MBA hamil sebelum nikah, free sex, bunuh diri akibat putus atau cinta ditolak, main dukun buat ngedapetin pujaan hati, gonta-ganti pacar dan berbagai perilaku buruk yang mengatasnamakan cinta. Sedihnya, hal ini juga banyak dilakukan sama anak-anak Tuhan yang seharusnya sudah tahu dan ngerti kebenaran. Mal Praktik Cinta Kalau gara-gara cinta’ kita menomorduakan, bahkan ngelupain Tuhan, wah… ingat deh, itu sih, bukan cinta lagi namanya, dan sudah nggak bisa dibenerin lagi. Kalau minjem istilah kedokteran, kita sudah ngelakuin yang namanya mal praktik cinta. Menyalahgunakan cinta untuk memuaskan kepentingan, keinginan atau hawa nafsu kita semata. Harusnya kamu tahu, cinta yang dari Allah, nggak bakalan bikin kita mabok’ dan buta’, sehingga kita sulit ngebedain mana yang baik dan mana yang buruk. Cinta dari Allah nggak bakal menggiring kita memberontak sama ortu, sama aturan bahkan sama firman Tuhan. Cinta yang datang dari Allah nggak akan mencelakakan hidup kita. Jadi, jangan pernah bilang “cinta ini datang dari Allah’ kalau kita malah ngelakuin hal-hal yang buruk karena cinta. Ingat Sobat muda, kalau cinta kita sudah nggak lagi sesuai sama firman Tuhan, koreksi kembali apa cinta kita adalah cinta murni yang datangnya dari Tuhan? Jangan-jangan cinta kita cuma hawa nafsu semata. Kidung Agung ada mengingatkan, “Taruhlah aku seperti meterai pada hatimu, seperti meterai pada lenganmu, karena cinta kuat seperti maut, kegairahan gigih seperti dunia orang mati, nyalanya adalah nyala api, seperti nyala api TUHAN!” Nah, jangan pernah membawa diri ke dalam pencobaan. Tapi serahkanlah diri dan carilah kehendak Allah, termasuk dalam urusan cinta! HUT – Renungan Harian Remaja Kidung Agung 85-7 Menuruttradisi, Kidung Agung ditulis oleh Salomo, berdasarkan fakta bahwa nama Raja Salomo disebut sebanyak 6 kali(Kid. 1:5, 3:7,9,8:11), terutama ayat yang sekaligus adalah Judulnya (1:1) terdapat kata "Lisylomo'', yang berarti "Bagi Salomo''. [5] ini dapat menimbulkan dua makna, yang pertama bahwa kidung ini ditulis oleh Salomo, dan yang kedua bahwa kidung ini tentang Salomo. [6]

Anillustration of a 3.5" floppy disk. Software. An illustration of two photographs. Images. An illustration of a heart shape Donate. An illustration of text ellipses. More. An icon used to represent a menu that can be toggled by interacting with this icon. Eksposisi Kidung Agung 8:6-7 Audio Preview

KidungAgung 8:5. Siapakah dia yang muncul dari padang gurun, b yang bersandar pada kekasihnya? --Di bawah pohon apel kubangunkan engkau, di sanalah ibumu telah mengandung c engkau, di sanalah ia mengandung dan melahirkan engkau. Siapakah ini, yang datang dari padang belantara, yang bersandar pada kekasihnya?
GadisSulam : Kidung Agung 3:1-5. Di atas ranjangku pada malam hari kucari jantung hatiku. Kucari, tetapi tak kutemui dia. Aku hendak bangun dan berkeliling di kota; di jalan-jalan dan di lapangan-lapangan kucari dia, jantung hatiku. Kucari, tetapi tak kutemui dia. Aku ditemui peronda-peronda kota.
7DESIRE OF LOVE: MENAFSIR KIDUNG AGUNG 2. Pasal 8:1-4 (Bagian Kedua) Pasal 8:1-4 memperlihatkan sesuatu yang kontras dengan bagian sebelumnya, yakni pasal 7. Pada pasal 7:10-13 memberi kesan sepasang kekasih telah menyatu dalam cinta. Namun apa yang kemudian tergambar dalam pasal 8:1-4 seolah para pencinta masih belum menyatu. ExegesisSong of Songs 8:6-7and its relevance. Start from the phenomenon of wealth strength that is able to ' buy love ', the author questioned the truth of the statement 'for love is strong as Eksegesis Kidung Agung 8:6-7 dan Relevansinya. 2021. Jusuf Kelelufna. Download Download PDF. Full PDF Package Download Full PDF Package. This Paper. Dalamkitab Kidung Agung 8 : 5-7, meski masih bernuansa hubungan pasangan kekasih, namun penekananya lebih pada kekuatan cinta itu, kita dapat menggambarkan sinta TUHAN itu. Cinta si gadis digambarkan kekuatanya seperti kekuatan maut. Dalam mana cinta itu takkan dapat hilang dengan berbagai halangan atau rintangan yang ada. 7Sosok tubuhmu seumpama pohon korma dan buah dadamu gugusannya. 8 Kataku: "Aku ingin memanjat pohon korma itu dan memegang gugusan-gugusannya Kiranya buah dadamu seperti gugusan anggur dan nafas hidungmu seperti buah apel. 9 Kata-katamu manis bagaikan anggur!" Ya, anggur itu mengalir kepada kekasihku dengan tak putus-putusnya, melimpah ke
KidungAgung 8:1-14. Kidung Agung. 8 "Seandainya kamu saudaraku, Yang menyusu di buah dada ibuku! Lalu jika di luar aku bertemu denganmu, akan kucium dirimu,+ Dan tidak akan ada yang menghinaku.
CintaItu Terus Hidup. Kidung Agung 8:5-7. 8:5 Siapakah dia yang muncul dari padang gurun, yang bersandar pada kekasihnya? --Di bawah pohon apel kubangunkan engkau, di sanalah ibumu telah mengandung engkau, di sanalah ia mengandung dan melahirkan engkau. 8:6 --Taruhlah aku seperti meterai pada hatimu, seperti meterai pada lenganmu, karena cinta
KIDUNGAGUNG 8:5-7. KIDUNG AGUNG 8:5-7 BM. Siapakah dia yang datang dari padang gurun, bersandar pada kekasihnya? Aku membangunkan engkau di bawah pokok epal, di tempat engkau dilahirkan. Jadikanlah aku buah hatimu; jangan peluk sesiapa pun selain aku, kerana cinta itu sekuat maut, dan nafsu berkuasa seperti kematian. Nyalanya seperti nyala api
BcOKidung Agung 2:8-14; 8:6-7-----Di pintu mempelai perempuan 2:8 Dengarlah! Kekasihku! Lihatlah, ia datang, melompat-lompat di atas gunung-gunung, meloncat-loncat di atas bukit-bukit. 2:9 Kekasihku serupa kijang, atau anak rusa. Lihatlah, ia berdiri di balik dinding kita, sambil menengok-nengok melalui tingkap-tingkap dan melihat dari kisi
\n \nkidung agung 8 5 7
Ayatkunci: Kidung Agung 2:7; 3:5; 8:4 - "Jangan kamu membangkitkan dan menggerakkan cinta sebelum diingininya!". Kidung Agung 5:1 - "Makanlah, teman-teman, minumlah, minumlah sampai mabuk cinta!". Kidung Agung 8:6-7 - "Taruhlah aku seperti meterai pada hatimu, seperti meterai pada lenganmu, karena cinta kuat seperti maut, kegairahan
TuhanYesus memberkati. Robert Siby. Follow. Pastor. 1. "For in all the world there is nothing to equal the day on which the Song of Songs was given to Israel, for all the writings are Holy, but the Song of Songs is the Holy of Holies." [Rabbi Aqibah, Mishnah, Yadaim III, 5] 2. Kidung Agung 8:6 Taruhlah aku seperti meterai pada hatimu
Songof Solomon 8:6-7 — New Century Version (NCV) 6 Put me like a seal on your heart, like a seal on your arm. Love is as strong as death; jealousy is as strong as the grave. Love bursts into flames. and burns like a hot fire. 7 Even much water cannot put out the flame of love; floods cannot drown love.
5u5DqS.